Kapan pergi
Sendiri tiada pasti
Ada mungkin bisa jadi pedoman
Atau sekadar penghinaan
Apa nanti ia berakhir dengan keindahan
Moga-moga bukan suatu ratapan
Tiada mampu tertanggung beban si kiri bahu
Apa bisa si kanan itu bawa jumpa yang satu
Alasan basi bisa tidak diterima
Mulut terkunci tiada bicara
Langkah merapu kemana tuju
Tiang badan akan merungkai satu persatu
Apa perbuatan zahrah bisa memberat neraca itu
Sepuluh penaip akan beritahu
Pemandangan indah buka semata
Kelak disana mereka akan berkata-kata
Jika tiada cukup itu
Amarah bernyala menanti kamu
Gusar kenang kisah lapuk
Apa lupa si naskah berhabuk?
Berkawankan ia, bertemankan dia selalu
Kelak disana dia datang membantu
Berperang dia, berhabis nyawa demi umat akhir waktu
Kenapa tiada beriman kepada utusan itu?
Ingatlah dia, kenang-kenang tanpa jemu
Nanti disana pasti ketemu
Apa mungkin pintu bercahaya bisa ditembus
Atau tergelincir dari titian halus
Apa ini sekadar omong kosong
Tetamu nilai dengan iman digendong...
No comments:
Post a Comment